Saudara ku sekalian yang dirahmati
Allah Ta’ala, sudah semestinya kita murnikan cinta hati ini hanya untuk
Allah Ta’ala, sederhana saja alasannya, sebab Dia-lah yang mencipta
kita, dan terus menerus siang dan malam ni’mat & karunia-Nya
dilimpahkan kepada kita tanpa “PAMRIH” bahkan itu murni kasih sayang
Allah Ta’ala terhadap hamba Nya.
Hai sekalian hamba Allah ! baca dan renungi firman Nya berikut:
{{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ، مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ
وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ ، إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو
الْقُوَّةِ الْمَتِينُ }}
“dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku
tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (Adz Dzariat: 56-58)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ
فِي رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن
نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ
مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأَرْحَامِ مَا نَشَاء
إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى }}
{{ ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ
لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّى وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ
إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِن بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا
“Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar
Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah
kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula)
di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.”(Al Hajj: 5)
{{ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا }}
“dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (An Nisa’: 29)
Saudaraku, renungkanlah ! Dan Jangan
serupakan Allah dengan Makhluk Nya, itu perbuatan “Syirik” yang dosanya
tak terampuni jika sampai mati belum bertaubat darinya”, dan Bagi Allah
permisalan yang tertinggi dan termulia, Allah Ta’ala berfirman:
{{ وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الْأَعْلَى }}
“dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi.”(an Nahl: 60)
Hati ini mencintai kebaikan, meski
kebaikan itu mungkin tak begitu berharga, maka sudah barang tentu
kebaikan Allah, taufiq & hidayah Nya, dan segala ni’mat yang tak
terhitung jumlahnya sekaligus tak henti-hentinya, mengharuskan kita
memurnikan cinta untukNya, lalu segala cinta kita kepada selain Allah
Ta’ala hanya-lah bukti dari cinta kita pada Nya. Karenanya kita
mencintai para Nabi, Shiddiqin, Syuhada’ dan Shalihin lantaran Allah
mencintai mereka dan memerintahkan kita untuk mencintai mereka.
Sebaliknya kita membenci Iblis dan bala tentaranya baik dari golongan
jin dan manusia lantaran Allah membenci mereka dan memerintahkan kita
membenci mereka.
Selanjutnya renungkan untaian kata-kata di bawah ini…
Seoarang yang mencinta tentunya berusaha
untuk selalu mencari keridhaan dari yang dicinta dan pandai-pandai
mencari tahu apa yang kira-kira disenangi oleh yang dicinta,
lalu…sesegera mungkin disuguhkan padanya, dan selalu mencari tahu apa
gerangan yang membuatnya murka, lalu…segara dijauhi tentunya, itu baru
cinta yang “GA GOMBAL” alias beneran.
Mustahil seorang yang mengaku cinta,
kelakuannya selalu menjangkelkan yang dicinta, yang disenanginya di
tinggalkan, dan yang dibenci justru…dilakukan.
Ini adalah sekilas dari hasil diaknosa seorang dokter cinta yang baru buka praktek.
Artinya begini, ketulusan cinta seseorang
kepada kasihnya, misalkan sepasang suami dan istri, menuntut keduanya
saling pengertian, suami berusaha menyenangkan istri begitu pula
sebaliknya, betul ???
Jawabnya tentu betul “tidak sekali”, lalu caranya ???
Caranya mudah, suami berusaha memenuhi
hak istri, tentu itu yang disenangi oleh sang istri, contohnya: Memenuhi
segala kebutuhan makan minum dan pakaiannya, rumah tinggal yang nyaman
untuknya meski mungkin type RSSSS, menyayanginya dengan berkata-kata
lembut penuh mesra dan seterusnya, yang mungkin kita semua ga terjangkit
penyakit dalam hal satu ini, sehat semua, betul ??? sehingga pak dokter
tak perlu memberi obat.
Begitu pun istri, selalu berusaha
memenuhi hak suami, selalu menyejukkan hati sang suami, baik saat
dipandang, saat suami pulang dari ladang dan berdagang, atau saat suami
ingin menyarungkan pe…dang di atas ran…jang, pak dokter pun yakin para
istri dalam hal ini sehat wal ‘afiyat seger waras, jadi pak doter da
perlu kasih obatnya.
Saudaraku, tentu anda sekalian telah
memahami dengan sangat baik apa yang saya utarakan diatas, nah sekarang
waktunya kita berkemas untuk…
“Belajar bahasa arab”! cerita di atas
sekaligus membuang keengganan hati untuk belajar bahasa arab, dan
menjadikan hati ini selalu berusaha mencintainya, alasannya ???
Ya, sebab “Kalamullah” Firman-firman Allah Ta’ala berbahasa arab, betul ???
Dan bukankah Allah Ta’ala Dzat yang paling kita cinta dan kita pun rindu berjumpa dengan Nya ???
Tentu mustahil kita dapat merasakan lezatnya membaca Alqur’an jika tidak mengerti naknanya, betull ???
Lebih jauh dari itu dan bahkan ini tujuan
Al Qur’an diturunkan, yaitu mustahil kita dapat mentadabburi maknanya
lalu melaksanakan bimbingannya jika kita tidak mengetahui “Bahasa Arab”,
betull ???
Rasulullah صلى الله عليه وسلم manusia yang paling kita cintai karena Allah pun orang arab dan berbahasa arab.
Hati ini menuntut beliau صلى الله عليه
وسلم lebih dicintai dari seluruh manusia yang ada bahkan lebih dicintai
dari diri kita sendiri, alasannya ???
Sederhana; sebab beliau-lah yang
menunjuki kita kepada jalan Allah Ta’ala yaitu satu-satunya jalan yang
akan mengantarkan kita kepada keridha’an Allah dan Jannah Nya juga tanpa
pamrih, kasih sayang beliau kepada umatnya karena Allah semata, sungguh
tidak mungkin kita dapat membalas kebaikan beliau صلى الله عليه وسلم .
Para Ulama’ kita yang sangat kita cintai
bahkan lebih kita cintai dari bapak ibu kita pun menulis kitab-kitabnya
dengan bahasa arab, mereka sangat kita cintai, alasannya ???
Sederhana juga, mereka adalah pewaris
para Nabi عليهم الصلاة والسلام , penerus perjuangan Para Nabi dalam
mengemban da’wah “ilallah”, tanpa Allah lalu bimbingan mereka mustahil
kita dapat mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal
dan mana yang haram, dan mana jalan Rasulullah صلى الله عايه وسلم dan
mana jalan-jalan Syethan لعنه الله.
Mereka menyayangi kita lebih dari diri
mereka mungkin, sebab mereka telah habiskan siang & malamnya bahkan
umurnya untuk membimbing kita. Mereka menyayangi kita murni karena Allah
semata.
Kita pun sangat menyayangi Ibu bapak kita
karena Allah semata, namun tak jarang dari mereka justru menghalangi
kita dari jalan Allah Ta’ala, kita sadar, itu lantaran ketidaktahuan
mereka, mudah-mudahan Allah Ta’ala mengampuni mereka dan kita semua,
Amiin.
BELAJAR BAHASA ARAB GRATIS
PENDAFTARAN GELOMBANG I =
24 juni - 31 juli 2012
PENDAFTARAN GELOMBANG II =
september 2012
Masjid Jami’ Karangkajen lantai III MG/890 RT 43 RW 11 Brontokusuman Mergangsan Yogyakarta
Telp. (0274) 384631